Loading...

Budaya Positif di Sekolah

Penulis : I WAYAN DRESTI YASA
25 Januari 2022 18:18
...
2397 Dilihat 5 Disukai

1.1 LATAR BELAKANG 

Perubahan perilaku siswa dimasa pandemi menjadi tantangan bagi guru untuk menegakkan disiplin bagi murid, tidak hanya disiplin di sekolah tetapi di rumah dan di masyarakat. Menurunnya budaya senyum, sapa, salam, sopan dan santun pada pribadi murid banyak sekali ditemui di lingkungan sekolah, ini adalah salah satu dampak dari pembelajaran jarak jauh yang selama ini di terapkan di seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan karena anak-anak lebih banyak berinteraksi dengan gawainya sendiri. pola interaksi anak-anak lebih banyak pada dunia nya sendiri, sehingga banyak yang melupakan lingkungan sosialnya. Perkembangan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat berpengaruh terhadap karakter murid, untuk itu kita sebagai pendidik perlu menerapkan kembali budaya positif dilingkungan sekolah agar nantinya mereka mampu menyaring dampak negatif dan dampak positif dari pengaruh teknologi yang digunakan oleh siswa dalam berinteraksi.

 

Budaya Positif di sekolah ialah ialah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab. Sedangkan Deal dan Peterson (1999) mendefinisikan budaya sekolah sebagai berbagai tradisi dan kebiasaan keseharian yang dibangun dalam jangka waktu yang lama oleh guru, murid, orang tua, dan staf administrasi yang bekerjasama dalam menghadapi berbagai krisis dan pencapaian. di kebanyakan sekolah di Indonesia, contoh budaya sekolah yang sudah berjalan dengan baik adalah budaya senyum, salam, dan sapa. Tentunya, budaya sekolah yang diterapkan harus memperhatikan kodrat anak, terutama kodrat alam dan kodrat zaman dan harus berpihak kepada murid. Budaya berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran dan pembiaasan kegiatan-kegiatan keagamaan di sekolah adalah salah satu bentuk penerapan profil pelajar Pancasila pada point bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ini semua adalah bentuk penerapan budaya positif yang tentunya harus terus dilaksanakan di lingkungan sekolah.

 

Dalam mewujudkan budaya positif ini, guru memegang peranan sentral. Guru perlu memahami posisi apa yang tepat untuk dapat mewujudkan budaya positif baik lingkup kelas maupun sekolah. Selain itu, pemahaman akan disiplin positif juga diperlukan karena sebagai pamong, guru diharapkan dapat menuntun murid untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

 

Lima posisi kontrol guru yang harus di kuasai oleh seorang guru adalah Penghukum, Pembuat orang merasa bersalah, Teman, Monitor (pemantau) dan Posisi Manager. selain menguasai kelima posisi kontrol guru juga perlu mempelajari cara menyusun keyakinan/kesepakatan kelas sebagai upaya dalam membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid diawali dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam pembentukan budaya disiplin positif di kelas. Hal ini juga dapat membantu proses belajar mengajar yang lebih mudah dan tidak menekan. Penerapan Displin positif dan segitiga restitusi serta pengetahuan pemenuhan kebutuhan dasar murid, merupakan serangkaian komponen pengetahuan dalam mewujudkan budaya positif di sekolah yang berkarakter sesuai Profil Pelajar Pancasila.

 

1.2 DESKRIPSI AKSI NYATA

 

* •TUJUAN

  1. Membiasakan siswa untuk melakukan pembiasaan 5 S ( Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun)
  2. Menumbuhkan kebiasaan Berdoa bersama kepada siswa
  3. Membiasakan pelaksanaan Trisandya baik di sekolah maupun di rumah
  4. Menumbuhkan kebiasaan hidup bersih dengan melakukan pembersihan kelas dan lingkungan sekolah di pagi hari.

 

* TOLOK UKUR

Mewujudkan siswa yang cerdas terampil dan berkarakter sesuai Profil Pelajar Pancasila, dalam mewujudkan budaya positif di sekolah.

 

* LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN

Adapun rincian dari tindakan aksi nyata yang dilakukan adalah:

Minggu I

Meminta izin dan dukungan kepada kepala sekolah terkait aksi nyata yang akan dilakukan di lingkungan sekolah.

Minggu II

Mensosialisasikan kepada rekan-rekan guru dan murid dan orang tua murid tentang kegiatan aksi nyata yang dilaksanakan di lingkungan sekolah.

Minggu III

Membimbing siswa dalam penerapan aksi nyata di lingkungan sekolah.

Minggu IV

Menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan dalam aksi nyata menjadi pembiasaan budaya positif di sekolah.

 

* DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

Untuk kelancaran dari tindakan aksi nyata yang dilakukan terkait penerapan nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sebagai bentuk budaya positif di sekolah pastinya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yaitu kepala sekolah, rekan-rekan guru, murid, dan orang tua serta sarana dan prasarana sekolah

 

1.3 HASIL AKSI NYATA

Adapun hasil aksi nyata dari kegiatan tersebut adalah:

  1. Siswa secara sadar melakukan pembiasaan 5S ( Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun)
  2. Siswa membudayakan Doa bersama
  3. Siswa mebudayakan Trisandya bukan hanya di sekolah tetapi juga di rumah
  4. Siswa secara sadar melakukan kebiasaan membersihkan lingkungan kelas dan sekolah.

 

1.4 KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN

 

* KEGAGALAN

Beberapa murid masih harus dibimbing dalam melaksanakan pembiasaan, mereka belum tumbuh motivasi intrinsik dari beberapa siswa untuk sadar dan tergerak sendiri dalam melakukan pembiasaan-pembiasaan pada kegiatan aksi nyata

 

* KEBERHASILAN

Sudah mampu menumbuhkan pembiasaan pada siswa sehingga menjadi sebuah pembiasaan dan akhirnya menjadi budaya positif bukan hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan masyarakat.

 

1.5 RENCANA PERBAIKAN DI MASA MENDATANG

Melakukan pembiasaan dari lingkungan kelas, lingkungan sekolah termasuk menggerakkan rekan-rekan guru untuk ikut menerapkan posisi kontrol guru, segitiga restitusi, disiplin positif dan penyusunan keyakinan kelas dalam menumbuhkan motivasi intrinsik siswa dan menciptakan budaya positif di sekolah serta terus membangun kolaborasi demi terwujudnya budaya positif sesuai Profil Pelajar Pancasila di lingkungan sekolah.

Koneksi antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Penulis : JULI ALFIAH NURLIANI
7 Maret 2023 20:53

Koneksi antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Penulis : JULI ALFIAH NURLIANI
7 Maret 2023 20:52

Koneksi antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Penulis : JULI ALFIAH NURLIANI
7 Maret 2023 20:49

Koneksi antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Penulis : JULI ALFIAH NURLIANI
7 Maret 2023 20:49

Koneksi antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Penulis : JULI ALFIAH NURLIANI
7 Maret 2023 20:46

Mari Berperan dalam Kemajuan
Pendidikan Indonesia Melalui Program Guru Penggerak

Ayo Bergabung