Pengembangan Pendidikan Dan Telematika Indonesia (Yayasan)

Judul Proposal

Program Pilot Pengembangan Sekolah Ramah Anak di Kabupaten Tambrauw Papua Barat

Regional Sasaran

Kab. Tambrauw, Provinsi: Papua Barat

Alamat Organisasi

Komplek Perkantoran Grand Soepomo Kav.G Jalan Dr. Soepomo No.73 RT 3 RW 15, Kel. Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan. DKI Jakarta.

Profil

Yayasan Pengembangan Pendidikan dan Telematika Indonesia (YPPTI) merupakan lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan, telekomunikasi dan informatika (telematika), serta irisan di antara keduanya. Ketiga hal itu menjadi urgen pada era globalisasi yang menuntut kualitas serta aksesibilitas SDM terhadap teknologi dan dunia industri yang dapat diperoleh melalui proses pendidikan.

Sejak awal berdiri (30 November 2007), fokus utama YPPTI adalah program pengembangan proses pendidikan dan peningkatan akses pada sektor telematika di sekolah-sekolah vokasi, yakni SMK dan Politeknik (Sekolah Menengah Kejuruan/SMK). YPPTI meyakini bahwa pendidikan vokasi merupakan salah satu pintu yang efektif dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghasilkan daya saing bangsa.

Seiring berjalannya waktu, YPPTI menyadari bahwa proses membangun sumberdaya manusia melalui proses pendampingan pendidikan tidak terbatas pada sekat-sekat bidang teknologi informasi serta pendidikan formal. Sejak 2015, YPPTI juga berkomitmen membangun proses-proses pendampingan pendidikan yang lebih kontekstual sesuai dengan tantangan yang dihadapi entitas yang tengah didampingi, baik dalam ranah formal maupun informal.

Visi 

Membangun sumberdaya manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing melalui pendidikan kontekstual

Misi 

  1. Turut serta dalam mengembangkan dan memperkaya sistem pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan meningkatkan penggunaan dan penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan baik formal maupun informal. Yayasan percaya bahwa dengan cara tersebut kualitas sumberdaya manusia dalam lingkaran proses pendidikan dapat meningkat secara signifikan, serta dapat mengatasi kendala yang dihadapi dengan lebih efektif dan efisien.
  2. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan merangkul dua pemangku kepentingan utama. Yang pertama adalah menggandeng para pemangku kebijakan dan sektor swasta melalui  berbagai engagement, kampanye dan advokasi pendidikan. Yang kedua adalah para pelaku pendidikan; sekolah, guru, dan siswa (formal), kader masyarakat (informal) untuk sehingga kualitas pendidikan semakin baik.