Wakaf Djalaluddin Pane (Yayasan)

Judul Proposal

Teacher Competency Development Program

Regional Sasaran

  1. Kab. Simeulue, Provinsi: Aceh
  2. Kab. Aceh Singkil, Provinsi: Aceh
  3. Kab. Labuhanbatu Selatan, Provinsi: Sumatera Utara
  4. Kota Gunung Sitoli, Provinsi: Sumatera Utara
  5. Kab. Pesisir Selatan, Provinsi: Sumatera Barat

Alamat Organisasi

Jl. Kapten Maulana Lubis, No. 9, Kel. Petisah Tengah, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.

Profil

Djalaluddin Pane Foundation (DPF) merupakan organisasi non-profit yang didedikasikan untuk menjadi penggerak dan menciptakan perubahan pada dunia pendidikan. DPF berkomitmen untuk membangun literasi digital melalui lingkungan sekolah, demi terciptanya guru dan masyarakat pembelajar yang mampu mengoptimalkan teknologi .

Djalaluddin Pane Foundation (DPF) lahir atas semangat filantropi dari Alm. Bpk. H. Djalaluddin Pane dan komitmen untuk menciptakan masyarakat pembelajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Didirikan pada 26 Juli 2010, DPF diusung agar dapat membantu guru, sosok katalisator yang nantinya akan menentukan kualitas pendidikan di Indonesia. Tidak meratanya kemampuan dalam menciptakan pendidikan berbasis TIK, antara guru di desa dengan guru di perkotaan merupakan motivasi bagi organisasi ini, sehingga merancang Teacher Competency Development Program (TCDP) yang didedikasikan khusus untuk pengembangan kemampuan TIK guru-guru di desa.

Dengan mengacu kepada kerangka kerja kompetensi TIK untuk Guru yang dibuat oleh UNESCO, ICT Competency Framework for Teacher (ICT CFT) bahwasanya guru harus dibekali oleh 3 tingkat kemampuan yaitu; literasi teknologi, pendalaman pengetahuan, dan kreasi pengetahuan, maka TCDP merupakan solusi yang DPF tawarkan untuk membantu meningkatkan kompetensi guru, terutama guru-guru di daerah terkait TIK.

Visi

Menciptakan tenaga pengajar yang memiliki jiwa kepemimpinan dan mampu memanfaatkan teknologi menuju Indonesia terdidik TIK.

Misi

  1. Mendorong kreativitas dan inovasi guna menciptakan program kerja yang berkesinambungan.
  2. Memberikan edukasi dan motivasi kepada guru akan pentingnya pengembangan kompetensi dan kepemimpinan demi meningkatkan kualitas pendidikan.
  3. Memberikan pelatihan pemanfaatan TIK bagi sekolah yang sudah memiliki fasilitas namun minim dalam penerapan.
  4. Memberikan ruang bagi para guru untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran terkait pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran.